Senin, 14 April 2014
Proses juga Penting
Sampai sekarang, matematika masih saja dianggap sebagai mata pelajaran sulit, di Sekolah siswa tidak bisa menghindari mata pelajaran matematika sehingga banyak siswa yang terlanjur tidak menyukai matematika akan menjadi penderitaan baginya. Orang tua juga sadar bahwa sulitnya matematika terkadang membuat mata pelajaran matematika sebagai patokan anaknya pinter atau tidak, sehingga banyak orang tua yang khawatir apabila nilai anaknya tidak memuaskan pada mata pelajaran matematika sehingga berbagai cara dilakukan untuk memperbaiki hal tersebut. Tetapi matematika terkadang salah diartikan oleh sebagian orang, indikator bisa atau tidaknya si anak memahami pelajaran matematika hanya lewat berhitung. tentunya ini mungkin akan menjadi perhatian orang tua sehingga mereka akan menempuh dengan embel - embel "Teknik Berhitung Cepat" selanjutnya yang akan terjadi adalah kalau anaknya benar-benar belajar serius dan menekuni metode yang diberikan maka dia akan mahir berhitung. Dan ketika ditanya 15 x 57, dalam hitungan detik anak bisa menjawab... sungguh sangat hebat.
Hhmmm.... pada dasarnya seorang siswa belajar matematika tidak hanya
diharapkan hanya bisa menyelesaikan permasalahan matematika yang
diberikan oleh guru, tetapi juga siswa dilatih untuk berfikir logis dan
sistematis. Contohnya ketika siswa belajar aritmatika, yang diharapkan
adalah siswa memahami bagaimana menemukan solusi dari permasalahan
matematika yang diberikan. sementara teknik berhitunng cepat yang
dilatih selama ini mungkin saja mengenyampingkan proses yang semestinya
dipahami oleh siswa tersebut. bagi siswa yang terbiasa dengan metode
cepat 9 x 8 dengan hasil 72 akan sangat mudah didapatkan, namun apakah
siswa paham dari mana 72 didapat??? nah kalo dulu saya diajarkan dengan
menghapal perkalian 1 sampai 9 itu wajib hukumnya dihapal. hehehe.... ;)
karena matematika bersifat sistematis, hendaknya penyampaian materi
disampaikan tidak secara langsung. tetapi guru mengaitkannya dengan
materi sebelumnya. misalnya pada materi konsep perkalian, sebaiknya
siswa diajarkan konsep penjumlahan berulang. sebagai contoh 9 x 8 ini
bisa diartikan 8 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8 + 8, siswa pun akan
menemukan hasilnya dengan cara penjumlahan. secara proses perkalian 9 x
8 berbeda dengan perkalian 8 x 9 yang bisa diartikan 9 + 9 + 9 + 9 + 9 +
9 + 9 + 9 dan hasilnya sama dengan perkalian 9 x 8 dengan demikian akan
muncul sifat perkalian yaitu yang disebut dengan sifat Komutatif
. nah jika siswa diberikan pemahaman seperti ini akan dapat memberikan
stimulus untuk siswa berfikir lebih terbuka, cara cepat boleh saja asal
konsep dasar benar - benar difahami.
Hal ini disebabkan karena metode berhitung cepat hanya menitik beratkan
kepada hasil, tetapi tidak pada proses dari hasil yang didapat sehingga
jika siswa tersebut ditanya bilangan apa saja yang dikalikan akan
menghasilkan 72, bukan tidak mungkin mereka akan bingung untuk
menjawabnya. Hal ini akan menghambat pemahaman siswa pada konsep faktor
bilangan bulat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar